Sabtu, 02 Maret 2013

Ilmu Badi' - Al-jinas


BADI’ AL-JINAS
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Balahgoh 3
Dosen Pengampu : Maman Dzul Iman, S.Ag, MA



  
Disusun Oleh : Yasin Iskandar
No. Induk Mahasiswa : 1410120040
PBA – B / VI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. By Pass Perjuangan Sunyaragi – Cirebon





BAB I
MUQODIMAH

Melihat dengan pengelihatan hati atas kemu’jizatan dan keindahan Al-Qur’an serta menyaksikan segala rahasia maknanya yang bersinar laksana cahaya, yang selanjutnya menjadikan hati dan pikiran merasa senang dan bersuka cita menyelami kandungan keindahan maknanya yang laksana taman surgawi dan menjelajah kedalaman dan keluasan maknanya yang laksana telaga firdaus, itu semua merupakan keinginan setiap orang muslim yang beriman dan selalu berusaha untuk memahami kalam Allah, dan hal itu bisa dicapai salah satunya dengan menggunakan Ilmu Balaghoh.
Bila ilmu Shorof untuk menjaga kesalahan lisan dari makna, dan ilmu Nahwu untuk menjaga kesalahan tarkib dan I’rob, maka ilmu Balaghoh merupakan intisari keduanya karena untuk menyibak rahasia dan kendungan sebuah makna. Yang diantaranya ada topik atau tema yang berjudul “AL-JINAS” yang keterangannya akan dibahas dalam bab selanjutnya.





BAB II
PEMBAHASAN
BADI’ JINAS DAN PEMBAGIANNYA

I. DEVINISI JINAS
تشابه اللّفظين في التّلفظ
Yaitu : Keserupaan dua lafadz dalam pengucapannya
Seperti contoh :
 أمين الدّين الباقي أمين في عمله (aminudin baki seorang yang amanah dalam kerjanya)
خلق موسى شعره بموس (Musa mencukur rambutnya dengan mesin pencukur)
            Dari devinisi ini maka mengecualikan lafadz yang Mutarodif ( dua lafadzyang berbeda tetapi meiliki satu makna, seperti lafadz Asadun dan sabu’un yang bermkana hewan buas, macan).

II. PEMBAGIAN BADI’ JINAS
Secara Umum Badi’ Jinas terbagi menjadi dua, yaitu ;
1. Badi’ Jinas Tam
2. Bdi’ Jinas Ghoiru Tam
(Muhammad Ghufran.Balaghah: Ilmu Badi’. Ponorogo:Darussalam Press.hlm. 23-25)

BADI’ JINAS TAM
أن يتّفقا في أنواع الحروف وأعدادها وهيئتها وترتيبها
Aapabila terdapat dua lafadz yang cocok di dalam empat hal. Yaitu :
1. Jenis Huruf (Mulai dari Huruf Alif sampai dengan Ya’)
2. Hitungannya
3. Keadaannya ( Harokat dan sukunnya huruf)
4. urutannya

Pembagian Badi’ Jinas Tam
1. Badi’ Jinas Mutamatsil
Apabila lafadz yang cocok di dalam empat hal tersebut, itu terdiri dari satu macam. Seperti keduanya dari isim, atau dari dua fi’il atau dari dua huruf.
a. yang terdiri dari dua isim
للسّود في السّود  أثار تركن بها # وقعا من البيض تثني أعين البيض
Dalam hati seseorang
Ketika melihat indah hitamnya mata kekasih
Akan memberikan dampak kesemangatan di medan perang.
Bagi seseorang lelaki tampan berseri
Dalam menggunakan pedang yang tajam yang berkilau putih. (Ibnu Ar-Rumi)

لن يعرف الواحد الاّ واحدا
Orang yang meng-esakan Allah tidak akan mengetahui (bahwa sesuatu itu member manfaat dan madhorot) kecuali hanya pada Allah yang Esa.
b. yang terdiri dari dua fi’il
تربت يمين المسلمين وتربت يمين الكافرين
Beruntunglah tangan orang-orang islam dan merugilah tangan orang-orang kafir.
c. yang terdiri dari dua huruf
ما منهم من قائم
Tidak ada seorangpun darikaum itu yang berdiri.
(yang sama adalah huruf mim)

2. Badi’ Jinas Mustaufi
Apabila dua lafadz yang sama itu berbeda macamnya, seperti terdiri dari isim dan fi’il atau dari dua huruf.
a. yang terdiri dari fi’il dan isim
وسسمّيته يحيىى ليحيى فلم يكن # لأمر قضاه الله في النّاس من بدّ
Anak ini kuberi nama Yahya Agar ia hidup bahagia
Seorang anak atas taqdir Tuhan tak kan bisa mengelakkan
b. terdiri dari fi’il dan huruf
علا على رأس الجبل
Orang itu naik ke atas puncak gunung.
c. terdiri dari huruf dan isim
إنّك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله الاّ  أٌجرت عليها حتّى ما تجعل في في امرأتك
Sesungguhnya kamu tidak memberikan suatu nafkah yang hanya semata karena Allah kecuali kamu mendapatkan pahala, sehingga sesuatu yang kamu berikan di dalam mulut istrimu.  [i]

Badi’ Jinas Murokkab
Sebagian dari pembagian  badi’ Jinas Tam adalah Badi’ Jinas Murokkab.
ما كان أحد لفظيه مركّبا
Apabila ada dua lafadz yang sesuai yang salah satunya berupa lafdz yang ditarkib.

Pembagian Badi’ Jinas Murokkab.
1. Badi’ Jinas Mutasyabbih
Yaitu : Apabila ada dua lafadz yang sama itu sama di dalam penulisannya.
Seperti dalam syair :
إذا مالك لم يكن ذا هبة # فدعه فدولته ذاهبة
Bila seorang raja tak lagi berkuasa, maka dia tak lagi memiliki pemberian
Maka tinggalkanlah dia karena kekasannya telah pergi dan sirna (Abul Fath Al-Busti)[ii]
2. Badi’ Jinas Mafruq
Yaitu : Apabila lafadz yang sama itu berbeda di dalam tulisannya.
Seperti dalam syair :
كلّكم قد أخذ الجا # م ولا جام لنا
ما الّذي ضرّ مدير ال # جام لو جاملنا
Kalian telah mengambil gelas untuk minum arak dan tidak ada gelas arak bagiku
Orang yang mengelilingi gelas arak tidak membahaykanku bila ia berbuat baik padaku ( Abul Fath Al-Busti)
3. Badi’ Jinas Muharrof
Yaitu : Apabila dua lafadz yang sama itu berbeda di dalam keadaannya (harokat atau sukunnya)
جبّة البرد جنّة البرد
Jubah dari selendang yang bergaris-garis adalah pelindung rasa dingin.
(Al-Burd, ba’nya di dlommah, Al-Bard, yang kedua ba’nya difathah)

BADI’ JINAS NAQISH
Devinisi Badi’ Jinas Nasqish
ما اختلف اللّفظان فيه في أعداد الحروف
Apabila dua lafadz yang sesuai itu berbeda di dalam bilangan huruf, walaupun perbedaan tersebut hanya satu huruf.
Para ahli ilmu badi’ mengemukakan, bahwa gaya bahasa jinas ini dapat meningkatkan keindahan uslub, serta mempercantik ritmenya. Namun yang perlu di ketahui bahwa kelebihan tersebut baru akan terwujud apabila gaya bahasa jinas terjadi secara alami dan tidak di buat-buat. (Al-Balaghatu l-wadhihah 144-147, Mustafa amin, tanpa tahun)
Sedangkan perbedaan dalam bilangan huruf itu terbgai menjadi dua, yaitu :
Perbedaan dalam satu huruf dan perbdaan lebih dari satu huruf.
-          Perbedaan satu huruf di awal.
والتفّت السّاق بالسّاق . إلى ربّك يومئذ المساق .
29. dan bartaut betis (kiri) dan betis (kanan)[iii]
30. Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. )Q.S Al-Qiyamah : 29-30)

-          Perbedaan satu huruf di tengah
جدِّيْ جهدي
Bagian dan kekayaanku dari harta dunia adalah sesuai kadar kepayahan dan kerja kerasku (bukan karena warisan)
-          Perbedaan satu huruf di tengah
يمدّون من أيد عواص عواصم # تصول بأسياف قواض قواضب
Mereka mengulurkan lengannya pada tangan orang yang memukul musuh dengan pedang penjaga diri
Tangan itu telah berbuat kejahatan dengan pedang hakim yang memotong leher. (Abu Tamam)
-          Perbedaan lebih dari satu
إنّ البكاء هو الشفا # ء من الجوى بين الجوانح
Sesungguhnya menangis adalah sebagai obat
Kedukaan hati yang berada di antara tulang rusuk.

Pembagian Badi’ jinas Naqish
Badi’ jinas Naqish terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Badi’ Jinas Mudlori’
2. Badi’ Jinas Lahiq  (Mabaadiul Balaghah 93-98, Sholahuddin Shofwan, tanpa tahun)

Badi’ Jinas Mudlori’
Apabila dua huruf yang berbeda itu masihb berdekatan makhrojnya
Perbedaan huruf ini adakalanya di awal, di tengah atau di akhir.
a. yang berbeda di awal
بيني وبين كنّي ليل دامس وطريق طامس
Antara aku dan rumahku ada malam yang gelap gulita dan jalan yang telah hilang tandanya. (Jarir)
(antara huruf dal dan tho’ adalah mutaqoribain, berdekatan makhrojnya)
b. yang berbeda di tengah.
وهم ينهون عنه وينئون عنه
Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan daripadanya. ( Q.S Al-An’am : 26 )
c. yang berbeda di akhir.
ألخيل معقود بنواصيها الخير إلى يوم القيامة
Badi’ Jinas Lahiq
Adalah : Apabila dua huruf yang berbeda itu berjauhan di dalam makhrojnya.
a. yang bebeda di awal.
ويل لّكلّ همزة لّمزة
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. (Q.S Al-Humazah : 1)
(antara lafadz humazah dan lumazah. Lam dan ha’ adalah mutaba’idain (berjauhan makhroj dan sifatnya)
b. yang berbeda di tengah.
وإنّه على ذالك لشهيد . وإنّه لحبّ الخير لشديد
Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya
Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (Q.S Al-Adiyat : 7-8 )
c. yang berbeda di akhir.
وإذا جاءهم أمر من لأمن أو الخوف أذاعوابه
Dan apabila datanga kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. (Q.S An-Nisa’ : 83 )

Badi’ Jinas Qolbi
Qolb secara bahasa artinya membalik, sedangkan mengikuti istilah ulama balaghoh adalah :
Apabila terdapat dua lafadz yang ada kecocokan, tetapi ada perbedaan dalam urutan huruf, baik keseluruhan atau sebagian. (Ahmad Musthafa Al-Maroghi, 2002, Ilmu Balaghah: Bayan Ma’ani Badi’)

Pembagian Badi’ Jinas Qolbi
Badi’ Jinas Qolbi dibagi menjadi 4 (empat)
1. Badi’ Jinas Qolbi Kull
Apabila lafadz yang ada kecocokan itu ada perbedaan urutan huruf secara keseluruhan
حسامه فتح لأوليائه حتف لأعدائه
Pedang kekasih adalah menolong pada pengikutnya dan membunuh pada musuh-musuhnya.
(dua lafadz yang ada kecocokan, yaitu lafadz fathun dan hatfun itu urutan hurufnya dibalik secara keseluruhan)
2. Badi’ Jinas Ba’dl
Apabila lafadz yang ada kecocokan itu ada perbedaan sebagaian urutan hurufnya.
أللّهمّ استر عوراتنا وأمن روعتنا
Ya Allah tutuplah aib-aib kami, dan sentosakanlah kami dari semua kekhawatiran.
(pada lafadz ‘aurotana dan rou’atana terdapat perbedaan urutan sebagian huruf)
3. Badi’ Jinas Mujannah
Apabila salah satu dari dua lafadz yang ada perbedaan urutan huruf itu salah satunya berada di permulaan bait dan yang lain berada di ahir bait.
لاح أنوار الهدى من # كفّه في كلّ حال
Cahaya petunjuk itu telah tampak dari telapak tangannya dalam setiap keadaan.
4. Badi’ Jinas Mudawij
Apabila dua lafadz yang ada kecocokan, yang sebagian hurufnya itu mutajanisain (berbeda dalam makhroj, sama di dalam jenis) itu tempatnya berdampingan.
وجئتك من سباء بنباء يقين
Dan kubawa kepadamu dari negeri saba[iv] suatu berita penting yang diyakini (Q.S An-Nahl : 22)
(pada lafadz saba’in dan naba’in, yang terdapat huruf sin dan nun, yang keduanya mutajanisain itu tempatanya berdampingan)

III. AL-MULHAQ BIL JINAS
(Lafadz yang disamakan dengan Badi’ Jinas)
1. Badi’ Jinas Isyaroh
2. Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi

Badi’ Jinas Isyaroh
            Badi’ Jinas Isyaroh adalah apabila salah satu dari dua lafadz yang sama tidak disebutkan secara jelas, tetapi dengan cara diisyarohi
فرّ الأسد من اسمه
Orang yang namanya Asad itu lari dari namanya.
(asad yang kedua tidak disebutkan secara jelas, tetapi hanya diisyarohi dengan menggunakan dzomir)

Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi
Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi menurut ‘Ulama Balghoh terbagi menjadi dua bagian :
1. Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi dalam Natsar (bukan syair)
Apabila salah satu dari dua lafadz yang sama berada di awal ayat dan yang lain berada di ahir ayat
وتخشى النّاس والله أحق أن تخشه
2. Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi dalam kalam nadhom
Badi’ ini ada empat bagian :
a. salah satu dari lafadz yang sama berada di ahir dan yang lain berada di permulaan mishro’ awal (setengah bait yang pertama)
سريع إلى ابن العمّ يلطم وجهه # وليس الى داعي النّدى بسريع

b. salah satu dari lafadz yang sama berada di ahir, yang lainnya berada di tengah (hasywu) misro’ awal.
تمتّع من شميم عرار نجد # فما بعد العشيّة من عرار

c. salah satu dari lafadz yang sama berada di ahir, yang lainnya berada di ahir misro’ awal.
ومن كان بالبيض الكواعب مغرما # فما زلت بالبيض القواضب معرما

d. salah satu dari lafadz yang sama berada di ahir, dan yang lainnya berda di permulaan mishro’ yang kedua.
أملتهم ثمّ تأمّلتهم # فلاح لي أن ليس فيهم فلاح

            Badi’ Jinas Roddul ‘Ajzi ditinjau dari segi lafadznya yang sesuai terbagi menjadi 3
1. Badi’ Roddul ‘Ajzi mukarror
Yaitu: apabila lafadz yang sama diulangi
وتخشى النّاس والله أحق أن تخشه
Dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. (Q.S Al-Ahzab : 37)
2. Badi’ Roddul ‘Ajzi Mujanis.
Yaitu : apabila lafadz yang sama itu sejenis
سائل اللّئيتم يرجع ودمعه سائل
Orang yang meminta orang tercela dia akan kembali dengan kecewa, bersamaan air matanya mengalir
(lafadz saa-ilun yang pertama dari mashdar su-aal yang artinya meminta, sedangkan lafadz saa-ilun yang kedua dari mashdar sayalaan yang bermakna mengalir)

3. Badi’ Roddul ‘Ajzi Mulhaq
Yaitu : dua lafadz yang ada kecocokan itu disamakan dengan dua lafadz yang sejenis, gambarannya dua lafadz itu sama dalam musytaqnya (cetakannnya) atau disamakan dalam musytaqnya.
a. yang sama dalam musytaqnya
فقلت استغفروا ربّكم إنّه كان غفّارا
Maka Aku katakan kepada mereka : ‘mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia Maha Pengampun. (Q.S Nuh : 10)
(lafadz istaghfiruu dan ghofaaron itu sama dalam cetakannya, yaitu dari mashdar ghufron yang artinya ampunan)
b. yang disamakan dalam musytaqnya
قال إنّى لعملكم مّن القالين
Luth berkata : “sesungguhnya Aku sangat benci kepada perbuatanmu”
(lafadz qoola dari mashdar qoul yang artinya bicara, lafadz qoolin dari mashdar qolyu yang artinya benci)
(Jauharul Maknun 174, Muhammad Bin Makhluf,  tanpa tahun)




[i] Diriwayatkan imam Al-Bukhori dalam bab Ad-da’awat, dan diriwayatkan imam ibnu Hibban dari jalur Sa’ad Bin Abi Waqosh.

[ii] Al-Busti adalah nama satu daerah di wilayah Sijistan, ia adalah seorang penyair hebat di zamannya, lalu beliau hijrah ke tanah Bukhoro, dan wafat di sana pada tahun 400 H

[iii] Karena hebatnya penderitaan di saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat.

[iv] Saba nama kerajaan di zaman dahulu, ibu kotanya Ma’rib yang letaknya dekat kota San’a ibun kota Yaman sekarang.





DAFTAR PUSTAKA

Al-Maroghi, Ahmad Musthafa. 2002, Ilmu Balaghah: Bayan Ma’ani Badi’. Beirut: Daarul Kitab Ilmiah
Shofwan, Sholahuddin. 2008. Mabaadiul Balaghoh. Jombang: Daarul Hikmah.
Makhluf bin Muhammad. TT, Jauharul Maknun. Semarang: Kharomain.
Ghufran, Muhamad. TT, Balaghah: Ilmu Badi’. Ponorogo: Darussalam Press.
Amin, Mustafa. TT, Al-Balaghatul Wadhihah. Semarang: Daarul Ma’arif.